Chan Yan

………… just a simple indonesian personal interest weblog

  • Topik :

  • Arsip :

  • 15 terkini:

  • Baru ada:

    • 66.168 pengunjung
  • 12 terlaris:

  • Flickr Photos

  • Pantau:

Ad Hominem

Posted by chanyan pada 2010/05/25

Di dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada 2 orang yang selalu sama pendapatnya dalam segala hal, pasti ada sudut pandang dan pemikiran yang berbeda. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai macam alasan. Namun jurang perbedaan ini umumnya diperkecil melalui argumentasi. Di dalam komunikasi ini terjadi proses saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Salah satu kekeliruan klasik di dalam logika berargumentasi adalah ad hominem, atau yang juga dikenal sebagai argumentum ad hominem.

Ad hominem adalah usaha untuk mempengaruhi dengan mengaitkan keabsahan sebuah alasan dengan karakteristik atau kepercayaan dari orang yang menyampaikan alasan yang dimaksud.

Salah satu jenis Ad hominem adalah Ad hominem abusive, biasanya  terdapat unsur penghinaan atau pelecehan terhadap lawan bicara, dengan memberikan fakta-fakta tentang kelemahan karakter si lawan bicara yang tidak relevan dengan substansi yang hendak disampaikan oleh si lawan bicara itu. Tujuannya untuk mengerdilkan diri si pemberi argumen sehingga melemahkan/meniadakan pokok bahasan . Taktik ini termasuk kekeliruan logika karena sekalipun kelemahan pribadi si lawan bicara itu memang benar adanya, tetapi tidak ada hubungannya dengan topik yang sedang dibicarakan saat ini.

Contoh:

“Kamu tidak bisa percaya kata-kata Prof. S, pakar ginjal terkenal itu, waktu dia menganjurkan kamu untuk minum obat. Dia sendiri aja juga sakit ginjal.”

“Masyarakat jangan percaya apa yang ditiupkan oleh Komjen S bahwa ada mafia hukum di tubuh polri, karena dia sendiri sedang dijerat kasus korupsi.”

Tetapi tidak semua kata-kata kasar, penghinaan, pelecehan, penyerangan pribadi otomatis termasuk dalam kategori Ad hominem.  Kalimat kasar yang berdiri sendiri bukanlah Ad hominem.  Hanya yang bertujuan untuk merusak gagasan lawan diskusi dengan menyerang pribadi saja yang dikategorikan Ad hominem.

Contoh sarkastik tapi bukan Ad hominem :

“Penjelasan yang disampaikan master H soal ‘aku/attā’ dan ‘anattā’ tidak valid karena definisi ‘attā’ dan ‘anattā’ yang keliru. Masa sih seorang master tidak bisa membedakan antara attā dan anattā. Benar-benar master yang dungu.”

Tetapi akan menjadi Ad hominem (kekeliruan logika) jika kalimatnya menjadi :

“Master H adalah seorang yang dungu, maka selanjutnya kita jangan lagi mendengarkan penjelasan dia tentang ‘aku/attā’ dan ‘anattā’.”

Mudah-mudahan sekilas info ini cukup jelas. Tulisan tentang kekeliruan logika ad hominem disudahi dulu sampai disini. Semoga kita semua berbahagia.

Satu Tanggapan to “Ad Hominem”

  1. doni said

    Tulisan itu tak ada gunanya.
    Maha Tanha Sankhaya Sutta.
    mencampuradukkan informasi dunia barat dengan informasi dunia buddhism bisa menjerumuskan orang. orang akan beranggapan bahwa pembagian dua ad hominem itu adalah dhamma.

Tinggalkan komentar